Littlespace — Sseungie and Hyungies!

Aska
7 min readApr 15, 2024

--

cr.pinterest

Sudah terhitung lebih lima belas menit dari waktu yang diberikan koreografer mereka untuk istirahat, namun leader serta kakak tertua mereka belum menunjukan pertanda akan segera kembali ke ruang latihan enhypen saat itu.

Tepat setelah Heeseung berlalu dari ruang latihan, keenam member enhypen lain saling bertukar pandang. Tatapan keenamnya mengisyaratkan hal yang sama.

Heeseung hyung kenapa?

Tidak ada yang berani berujar sepatah kata pun, hanya sunyi dengan desau khawatir yang berisik seisi ruangan. Hingga dirasa si kakak tertua sudah terlalu lama tidak kembali dari “urusannya”, Jungwon as a good leader and younger brother as he is, tergerak untuk menyusul si kakak tertua.

Jungwon sendiri tak dapat memungkiri kalau ia terkejut kala mendapati kakak tertuanya yang ia kenal baik sebagai seorang yang kuat dan tegar, berada dalam kondisi yang “rapuh” — jika boleh diartikan demikian. Sebab Jungwon sendiri tidak menyangka akan menemukan sisi lain dari Heeseung, yang ia yakin sudah dipendam sedalam mungkin olehnya.

Bermenit-menit berlalu Jungwon habiskan untuk menenangkan Heeseung yang sedang dalam littlespacenya, juga meluruskan jalan pikirnya. Sesaat Jungwon tau bahwa Heeseung adalah seorang little, yang terlintas dalam benaknya adalah bagaimana ia akan menghadapi Heeseung setelah ia keluar dari littlespacenya.

Karena Jungwon yakin sekali, Heeseung pasti akan merasa malu jika ada orang yang mengetahui kondisinya ini. Lebih parah lagi kalau Heeseung sampai merasa bersalah akan suatu hal yang berada di luar kuasanya ini. Terlalu hafal diluar kepala bagaimana tabiat si kakak tertua, Jungwon jadi berpikir keras karena hal itu.

Belum lagi pertanyaan-pertanyaan lain yang senantiasa terlintas di kepalanya mengenai littlespace Heeseung.

Omong-omong mereka berdua sudah keluar dari bilik toilet sempit kantor. Heeseung sudah tidak menangis seperti sebelumnya — meskipun mata besarnya masih basah kentara sekali baru menangis, Jungwon bersyukur. Tangannya tak lepas dari genggaman Heeseung yang erat. Beruntungnya kali ini gedung kantornya tidak banyak orang yang berkunjung atau berlalu lalang, Jungwon bisa sedikit merasa lega.

Meski begitu Jungwon tetap berjaga-jaga, kalau tiba-tiba ada seseorang yang mereka kenal melihat keduanya dan mulai bertanya-tanya yang bisa saja menyakiti hati si little.

Jungwon dan Heeseung baru akan menginjakan kaki keluar gedung kantornya, ketika si leader teringat kalau dia belum mengabari member lainnya.

Jungwon mendecak keras, ia hampir saja membawa Heeseung pulang ke dorm tanpa memberi kabar apa-apa pada membernya yang lain. Ponsel dan barang lain miliknya juga masih ada di ruang latihan, bagaimana ia akan mengabari kakak-kakak serta adiknya itu?

Mereka sekarang pasti sedang menunggu dengan gelisah, pikirnya. Tapi kalau membawa Heeseung ke ruang latihan, ia sendiri bingung bagaimana ia akan menghadapi pertanyaan-pertanyaan dari member lain perkara kondisi si kakak tertua.

Mungkin sudah lebih dari tiga puluh menit berlalu, dua pemuda yang dikenal sebagai “anak kembar” di kalangan fans itu belum kembali. Sesi latihan untuk hari itu pun terpaksa harus dihentikan lebih awal.

“Gue beneran khawatir sama mereka berdua deh” Jake angkat bicara, “udah mau setengah jam Heeseung hyung sama Jungwon belum balik kesini”

“Dari awal gue udah nyaranin buat telfon Heeseung hyung kan? Tapi lo semua bilang gak usah lah, kasih hyung waktu lah. Sekarang panik kan pas hyung gak balik?!” Ni-ki berujar jengah.

Memang benar, semenjak si kakak tertua tak kembali, Ni-ki sempat mengusulkan untuk menelfon si kakak tertua untuk sekedar menanyakan posisinya dimana.

“Kita tunggu info dari Jungwon dulu aja, okay? Gue yakin mereka berdua pasti baik-baik aja, terlebih lagi Heeseung hyung” Jay menengahi.

“Gimana Jungwon hyung mau ngabarin coba? Ponselnya aja gak dibawa” terdengar helaan nafas berat dari tiap orang disana. Ya ruang latihan itu kini hanya ada kelima member enhypen saja yang sedang menunggu kedua lainnya untuk kembali.

Ditengah-tengah kegelisahan kelimanya, pintu ruang latihan enhypen terbuka, menampakan sosok yang ditunggu kehadirannya. Jungwon dan Heeseung yang… bersembunyi di balik punggung Jungwon?

“Hyung?!” seru pemuda-pemuda yang ada disana. Heeseung berjengit, tubuhnya semakin ia rapatkan pada punggung Jungwon, pun remasan pada bagian belakang baju si leader semakin mengerat. Jungwon yang sadar pun lantas berikan peringatan.

“Hyung — gue mohon jangan terlalu ribut. Sseungie gak suka suara yang terlalu berisik”

“Sseungie? Who the hell is Sseungie?” Jungwon menarik nafas panjang. Tangannya ia ulurkan ke belakang, berharap untuk disambut genggaman tangan dari si little. Kelima member enhypen yang lain dibuat bingung dengan perilaku kedua membernya ini. Mau sedekat apapun Heeseung dan Jungwon, mereka tidak pernah melilhat keduanya berinteraksi seperti ini.

Belum lagi intonasi yang digunakan Jungwon untuk Heeseung layaknya intonasi yang biasa digunakan pada… anak-anak.

It’s okay baby, ini hyung-hyungnya Sseungie semua” bisik Jungwon pada Heeseung, namun masih dapat didengar jelas oleh kelimanya.

“Tunggu bentar, Won… ini maksudnya apa sih?! Kenapa lo ngomong kayak gitu ke Heeseung hyung?!”

“Jake hyung…” Jungwon menghela sebelum melanjutkan. “Gue bilang gak usah pake nada tinggi kan? Gue bakal jelasin kok. Untuk sekarang, please meet Sseungie…”

Jungwon sepenuhnya alihkan atensi pada si little yang masih setia meremat baju bagian belakangnya. Dengan lembut pemuda Yang itu menarik tangan si little, kemudian beri elusan lembut guna menenangkan si little.

It’s okay bubba, hyungies cuman mau ketemu sama Sseungie…” ujar pemuda Yang dengan lembut. “Sseungie wanna say hi? Sseungie bisa bilang hai ke hyungies, sayang?”

Kentara sekali kebingungan akan percakapan dua member kepercayaan mereka, kelima member enhypen yang lain tetap senantiasa menunggu respon dari Heeseung.

“Jungwonnie, Heeseung hyung itu… little?” Sunoo yang sedari tadi menyimak pun bertanya, dan langsung diangguki oleh si pemuda Yang.

“Kok hyung tau?” Jungwon balik bertanya. “Gue pernah punya teman yang punya littlespace juga, Won. Ngeliat hyung kayak begini, feeling gue ngerasa kalo hyung juga sama”

Perlahan Sunoo mendekat ke arah Heeseung yang masih bersembunyi di balik punggung tegap Jungwon. Setelah dapat izin dari Jungwon, Kim muda coba untuk menyapa si little.

Hi baby… ini namanya Sseungie, iya?” Sunoo berujar terlampau lembut dan pelan sekali, berharap semoga ia tidak menakuti si little jika ia terlalu tergesa-gesa.

“Gak apa-apa, sayang… hyung mau kenalan boleh kan?” Jungwon kembali membujuk. Perlahan, si little yang sedari tadi menempel padanya mulai berani melangkah maju.

“Pinter sekali Sseungie… can Sseungie say hi to Sunoo hyung?

A-ai Noo ‘yungie…” ujar si little pelan, malu. Yang mendengar langsung terenyuh, Sunoo tersenyum lebar karenanya. Little dihadapannya ini sangat menggemaskan, pikirnya.

Good boy, Sseungie pintar sekali. Wanna come to Noo hyung?” Sunoo membuka kedua tangannya, memberi isyarat agar si little mau masuk ke pelukannya.

Jungwon paham Sseungie sebenarnya ingin tapi masih malu-malu pada yang lain. Maka tangannya beri elusan lembut pada genggaman si little.

It’s okay sweety, Sseungie mau sama Sunoo hyung, iya?” si little mengangguk, lantas dengan perlahan masuk ke pelukan Sunoo.

Pemuda Kim hampir memekik girang kala si entitas menggemaskan berada dalam peluknya. Spontan Sunoo menggerakan badannya ke kiri dan ke kanan, badan kecil yang masih ada dalam dekapannya pun turut bergerak seiring gerakannya, buat pekikan riang keluar dari si little.

Pemandangan yang menggemaskan sekali. Sseungie tak berhenti tertawa sebab Sunoo hyungnya yang kini menciumi pipinya pakai hidung bangirnya itu buat geli sekali. Jungwon serta keempat member lain yang menatapnya tak kuasa untuk menahan senyum, hingga tiba-tiba pertanyaan Sunghoon buat yang lain berhenti.

“Tunggu sebentar… maksud kalian apa sih?! Littlespace tuh apa? Gue gak paham, kenapa kalian memperlakukan hyung kayak anak kecil? Maksud gue… gue bukan jijik atau apa, tapi bisa jelasin ke gue apa itu littlespace?

“Susah kalo dijelasin secara detailnya, hyung. Intinya, orang yang punya littlespace bakal cenderung untuk ngerubah mindsetnya kayak anak-anak buat ngerasa nyaman sama rileks. Konsepnya kayak pelarian dari stres atau realita yang bikin gak nyaman selama dalam mindset dewasa, caranya ya dengan menjadi anak-anak” jelas pemuda Kim.

“Jadi maksud lo, sekarang ini Heeseung hyung lagi jadi anak-anak karena mindsetnya berubah kayak anak-anak?” tanya Jay yang kemudian diangguki oleh si pemuda Kim.

“Itu namanya regress, hyung. Heeseung hyung lagi regress ke usia anak-anak saat ini”

“Berarti kalo lagi regress kayak gini, Heeseung hyung gak inget kita kah, hyung?”

Pretty much iya, Ki. Biasanya kalo udah regress, hyung cuman bakal inget beberapa memories aja. Selebihnya cuman ingatan hyung sebagai little aja”

Damn… I never knew about this before. Kalo hyung bisa sampe punya littlespace gini, how much stressed he’d been through selama ini?”

Komentar Jake buat bungkam keenam ‘orang dewasa’ yang ada disana.

Menjadi kakak tertua dalam sebuah grup dengan karakter serta jalan pikir yang berbeda-beda tiap orangnya berarti Heeseung harus selalu siap menjadi sosok yang tegar untuk adik-adiknya kala mereka memerlukan tumpuan.

Selayaknya hafal akan punggung tangannya sendiri, Jake tau sekali kalau Heeseung adalah orang paling selfless yang pernah ia kenal.

Heeseung akan berlagak tegar dan tangguh dihadapan mereka di kala mereka berenam butuh penguat. Sementara ia sendiri akan mengurung diri serta semua kekhawatiran yang dimiliki, tanpa seorang pun yang mau ia bagi.

Larut dalam pikiran masing-masing hingga tak sadar bahwa si little sudah mulai merengek sebab tak nyaman akan pakaiannya. Sekedar mengingatkan, Sseungie masih memakai kaus tipis yang penuh bercak basah akan air mata serta keringat sisa latihan tadi.

“Hngg — hiks… Sseungie ouchie… Sseungie maw powwy juda… hiks — ” rengek si little, mengusal penuh pada pelukan Sunoo.

“Astaga! Hyung gue lupa! Tadinya gue mau bawa Sseungie pulang lebih dulu, Sseungie ngerengek ‘ouchie’ terus dari tadi, tapi gue gak bawa ponsel dan barang-barang kita juga masih disini. That’s why gue bawa Sseungie kesini, ya… sekalian ngenalin kalian ke Sseungie juga”

“Yaudah kita langsung cabut aja kalo gitu. Kasian Sseungie juga kayaknya udah ga nyaman sama bajunya”

“Tapi Jay, gimana kita jelasin ‘ini’ ke manager-nim?”

“Itu biar gue sama Jungwon aja yang jelasin, Jake hyung. Since gue paham sedikit soal littlespace dan Jungwonnie yang nemuin — ah ralat, ketemu sama Sseungie pertama kali, gue yakin bisa kasih pengertian ke manager-nim begitu juga sebaliknya”

Thank you, Sunoo hyung…”

Alright then, biar gue telfon beliau buat jemput sekarang juga”

--

--